Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

WISATA RAMBUT MONTE

Ditulis oleh Erdi Sekti.C.

Rambut Monte ialah sebuah wisata terletak di desa Krisik, kecamatan Gandusari, kurang lebih 30 km dari pusat kota Blitar. Dari kota Wlingi sekitar 15 km. Disana cukup banyak penunjuk jalannya, jadi teman-teman tidak perlu khawatir tersesat. Jalanlah ke arah utara menuju krisik melewati perkebunan teh Banaran dengan jalan mulus yang berkelok-kelok disamping kanan dan kiri terhampar kebun teh dan cengkeh. Bila perjalanan diteruskan ke arah utara maka akan sampai di perbatasan wilayah kabupaten Blitar dengan desa Ngantang masuk wilayah kabupaten Malang. Candi ini merupakan tempat pemujaan bagi penganut agama Hindu pada zaman Kerajaan Majapahit. Tidak ada literatur lengkap yang mengulas tentang sejarah candi ini, sayang sekali ya?

Disekitar candi teman-teman dapat melihat sumber air yang sangat besar dan jernih airnya membentuk telaga dengan dihuni puluhan ikan besar dan langka yang disebut Ikan Sengkaring oleh penduduk setempat. Ikan ini sangat dikeramatkan, jadi jangan sembarangan.

Warga masyarakat desa setempat walau penduduknya menganut berbagai agama, mereka tetap melakukan ritual bersih desa secara bersama-sama dengan mengorbankan seekor kambing kendit (belang di perut), yang disembelih dan dilemparkan ke danau untuk santapan ikan-ikan itu. Ini sejenis upacara caru untuk keharmonisan, keserasian dan keseimbangan alam di desa itu.

Berbagai fenomena metafisik terjadi di lokasi pura ini, hanya meningkatkan keyakinan bahwa bukit yang tidak pernah bisa ditanami pohon apapun. Ini memang merupakan sebuah titik pusat kesucian peninggalan masa silam. Terbukti dengan pernah ditemukannya sebuah genta oleh umat Hindu di lereng bukit keheningan ini. Sebelum berdirinya pura, sering terlihat cahaya terang yang menjadi tontonan warga yang lewat di bawahnya. Seekor naga melayang dari Puncak Kawi dengan tiga putri cantik menuju bukit ini pada suatu malam, bahkan terakhir tampak Hyang Siva bersila, mengulurkan tangan dengan sebutir telor raksasa di telapak-Nya. Demikian pandangan gaib seorang tokoh spiritual yang tidak mau disebutkan namanya. Mungkin ada teman-teman yang ingin tau suasana aslinya disana. Pesan saya jangan banyak macam-macam kalau berada di Rambut Monte. Sekian Artikel Erdi tentang "RAMBUT MONTE".