Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

"APAKAH USAHA TERNAK KROTO MENJANJIKAN, BAGAIMANA STRATEGINYA"

STRATEGI, BISNIS, BIBIT, KROTO, TERMURAH, INDONESIA
"Beberapa Strategi Pemasaran Kroto"
Strategi masing-masing peternak tentunya berbeda. Salah satu cara yang dari dulu sampai sekarang dilakukan adalam dengan sistem eceran. Dalam pemasaran sistem eceran kroto dijual langsung kepada konsumen tanpa ada perantara, yang biasanya kroto tersebut digunakan oleh konsumen sebagai pakan burung sehari-hari. Kebanyakan pelaku usaha ternak semut kroto menggunakan cara ini karena dinilai lebih efisien dalam segi biaya dan besar dalam keuntunggan. Bila kepada pengepul peternak kroto menjual dengan harga Rp.100.000,-/kg tapi apabila menggunakan sistem eceran yang ditujukan bagi konsumen harganya bisa mencapai Rp.150.000-Rp.200.000/kg, lebih menguntungkan bukan. Sistem distribusi kroto dapat dibedkan menjadi tiga macam sebagai berikut :
  1. 1.       Sistem Distribusi kroto Langsung
Pada sistem ini peternak menjual atau menyalurkan kroto langsung kepada konsumen. Jadi peternak sebagai produsen berhubungan langsung dengan konsumen.
Keunggulannya adalah peternak mendapatkan keuntunggan lebih dari segi harga dan konsumen langsung datang ke tempat peternak.
  1. 2.       Sistem Distribusi Kroto Semi-langsung
Pada sistem ini peternak menyalurkan kroto melalui kios pakan burung miliknya sendiri.
Keuntungannya peternak mendapatkan keuntunggah harga yang lebih tinggi.
Kekurangganya adalah ada biaya untuk sewa tempat jika menyewa.
  1. 3.       Sistem distribusi Kroto Tidak Langsung
Pada Sistem ini peternak menjual atau menyalurkan kroto melalui tangan ketiga seperti pengepul.
Keuntungannya peternak tidak perlu repot mencari konsumen dan langusng mendapatkan uang.
Kekurangannya adalah peternak menjual kroto lebih murah.
Setelah kita mempelajari 3 sistem distribusi kroto selanjutnya keputusan ada pada pembac a, memilih cara distribusi yang mana yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.